16 November 2009

Konsumsi Listrik Indonesia Rendah di ASEAN

Tingkat produksi dan konsumsi listrik masyarakat Indonesia ternyata tergolong kecil jika dibandingkan dengan negara maju dan bahkan di kawasan ASEAN sendiri.

Tingkat produksi dan konsumsi listrik per kapita warga Indonesia jauh berada di bawah Malaysia, Thailand dan bahkan Vietnam, apalagi jika dibandingkan dengan Singapura dan Brunei.

Menurut data yang dipaparkan oleh Staf Ahli Meneg PPN Bidang Tata Ruang dan Kemaritiman Son Diamar bahwa tingkat produksi listrik di Indonesia tahun 2008 adalah sebesar 581KWh/tahun, angka ini lebih tinggi dibanding Filipina yang sebesar 577 KWh/tahun, Laos 240 KWh/tahun, Myanmar 124 KWh/tahun dan Kamboja sebesar 80 KWh/tahun.

Tingkat produksi ini lebih rendah dibanding Vietnam 702 KWh/tahun, Thailand 2,252 KWh/tahun, Malaysia 4,001 KWh/tahun, Brunei Darussalam 8,102 KWh/tahun dan Singapura yang mencapai 8,833 KWh/tahun.

Untuk tingkat konsumsi per kapita rata-rata masyarakat Indonesia per tahun sebesar 515 KWh/tahun, lebih tinggi dibanding Filipina sebesar 480 KWh/tahun, Laos 197 KWh/tahun, Myanmar 89 KWh/tahun, dan Kamboja 81 KWh/tahun.

Jumlah konsumsi listrik masyarakat Indonesia lebih rendah dibanding Vietnam yang mencapai 553 KWh/tahun, Thailand 2,103 KWh/tahun, Malaysia 3,732 KWh/tahun, Brunei Darussalam 7,105 KWh/tahun, dan Singapura sebesar 8,034 KWh/tahun.

Kondisi ini membuat Kawasan EKonomi Khusus (KEK) yang sedang dimatangkan oleh pemerintah menutut perhatian besar. Tim Pengkaji Bappenas, Rizal S Sabirin mengatakan dalam kasus ini, Kepulauan Riau misalnya yang ditetapkan sebagai Kawasan Pelabuhan Bebas dan Perdagangan Bebas menjadi rancu disebut sebagai Kawasan EKonomi Khusus.

Hal ini utamanya karena masalah listrik masih menjadi masalah utama yang dihadapi calon Kawasan EKonomi Khusus.

"Karena dari data yang diperoleh bahwa kebutuhan energi listrik di beberapa KEK rata-rata di atas 50 persen dari total bauran energi yang digunakan untuk menjalankan seluruh kegiatan di dalamnya, sisanya adalah bauran energi final untuk kebutuhan transportasi dan alat-alat produksi," katanya dalam Seminar Pengembangan Arus Laut di Bappenas, Senin 16 November 2009.

Sumber : http://bisnis.vivanews.com/news/read/105937-konsumsi_listrik_indonesia_rendah_di_asean

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon komentar tidak mengandung hal-hal yang bertentangan dengan adat ketimuran..

Tulisan yang paling banyak dikunjungi