24 November 2009

Profesi Wanita yang terlupakan

Setiap profesi yang membanggakan seperti jadi Dokter, Psikolog, Pengacara, Model atau Akuntan selalu jadi impian semua orang termasuk wanita di manapun. Dan kalau ada orang yang tanya kepada kita “Nanti cita-citanya mau jadi apa?” pasti salah satu profesi di atas gak pernah absen disebutkan. Dan ada rasa kebanggaan yang menyelimuti apabila kita punya salah satu profesi di atas itu. Tetapi sebenarnya ada satu profesi yang seringkali tersisihkan, dan para kita enggan untuk menyebutkan profesi ini sebagai kebanggaan atau bahkan hal ini tidak layak dianggap sebagai suatu profesi bagi para wanita.Yaitu

Ibu Rumah Tangga.

Padahal profesi ini kan jauh lebih membanggakan, karena kita bisa memanage urusan rumah tangga dari A sampai Z, dari mulai menyiapkan sarapan, melakukan tugas rumah tangga, mengatur pengeluaran sehari-hari sesuai penghasilan suami, serta mengurus dan mendidik anak-anaknya.

Di Jepang sebagai salah satu negara maju di Asia, ibu rumah tangga memang benar-benar dianggap sebagai salah satu profesi. Mereka dituntut untuk memperhatikan apa yang terbaik untuk rumah tangganya, terutama dalam hal mendidik anak. Si Ibu sudah sejak awal dengan matang mempersiapkan Visi Misi bagi sang anak, dari mulai merencanakan sekolah favorit untuk anak saat besar nanti, sampai dengan mempersiapkan lauk pauk dari makanan sang anak agar gizinya seimbang.

Dan menurut penelitian di sana, salah satu penyebab yang membuat Negri Sakura itu bisa menjadi negara maju adalah karena peranan dan pendidikan yang diberikan oleh sang ibu kepada anak-anaknya. Hingga saat anak-anak itu besar nanti, mereka bisa berkembang dengan baik dan memberikan kontribusi pada Negaranya. Hal itulah yang kini menjadi dasar di Negara tersebut ada gerakkan perempuan disarankan untuk kembali ke rumah dan menjadi ibu rumah tangga, dibandingkan dengan menjadi wanita karir.

Sayangnya di Negri ini, masih banyak perempuan yang lebih memilih berprofesi menjadi Wanita Karir ketimbang menjadi ibu rumah tangga. Dengan dalih Emansipasi wanita, dan pemikiran bahwa mengurus rumah tangga dan anak-anak bisa kok dilakukan sambil bekerja. Selain itu dengan bekerja, kita bisa menambah penghasilan untuk memenuhi kebutuhan materiil sang anak. Meskipun dengan begitu, perlu diakui keadaan rumah tangganya menjadi agak terbengkalai dan kurang begitu diperhatikan.

Anak-anak lebih banyak menghabiskan waktunya dengan para pembantu atau babyysitter, sehingga mereka menjadi kurang diperhatikan dalam hal pendidikan yang penting untuk pertumbuhan dan masa depannya seperti pendidikan etika, dan kasih sayang yang harusnya diberikan oleh ibunya.

Dan hal ini kerap kali menjadi faktor yang menyebabkan banyak anak merasa kurang perhatian, dan akhirnya terjerumus dalam pergaulan yang tidak benar bahkan hingga ke pemakaian obat-obatan terlarang. Atau banyak juga kasus anak yang lebih dekat dengan pembantu ketimbang dengan ibunya sendiri. Malah tragisnya, sering pula terjadi kasus penganiayaan anak oleh para pembantu karena minimnya pengawasan dari orang tua anak terebut. Kalau sudah begini, apakah masih layak penghasilan tambahan seorang ibu dari hasil dia bekerja?

Mungkin dengan penghasilan tambahan dari ibu yang bekerja bisa membeli baju baru, namun hal itu tidak akan bisa menggantikan kehangatan pelukan dan belaian seorang ibu. Atau bisa membeli banyak buku tulis, buku gambar maupun buku cerita, tapi tidak akan pernah bisa menggantikan pendidikan dasar yang sangat bermanfaat bagi masa depan anak yang harusnya keluar dari nasehat ibu yang penuh dengan kasih sayang. Mungkin juga uang tersebut bisa dipakai untuk membelikan mainan yang banyak, namun pastinya tidak akan bisa menggantikan kebahagiaan yang terpancar dari mata sang anak ketika melihat keberadaan seorang ibu di sisinya.

Sebagai contoh, coba saja kita berikan kepada seorang anak kecil sebuah mainan, kemudian biarkan anak itu bermain dengan mainannya tanpa didampingi sang ibu. Lalu disaat ibunya tiba-tiba datang, mana yang akan dipilih oleh anak kecil tersebut? Pasti dengan segera dia meninggalkan mainannya dan lebih memilih pelukan sang ibu. Hal itu menunjukkan bahwa kebutuhan dasar seorang anak yang sebenarnya adalah keberadaan sang ibu di sampingnya.

Maka sudah saatnya kita menganggap Ibu Rumah Tangga menjadi salah satu profesi yang penting dan tidak dapat disepelekan. Agar kelak anak-anak kita bisa tumbuh menjadi orang yang berguna dan memberikan kontribusi dalam memajukan Negri ini.


Sumber : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=2812582


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon komentar tidak mengandung hal-hal yang bertentangan dengan adat ketimuran..

Tulisan yang paling banyak dikunjungi