02 November 2009

ALAMAT INTERNET TIDAK LAGI HANYA HURUF LATIN


VIVAnews - Para pembuat regulasi internet telah menyetujui sebuah aturan baru yang memperbolehkan penggunaan huruf non-latin untuk alamat internet atau url. Hal ini bakal banyak merubah wajah dunia internet di masa depan.

Nantinya, seseorang yang berada di Kuwait, misalnya, tak perlu mengetikkan 'www.aljazeera.net' (dalam huruf latin) untuk membaca portal berita Aljazeera versi bahasa Arab, melainkan cukup mengetik kata-kata tersebut dari komputer yang menggunakan keyboard yang sudah disetel dengan huruf Arab. Begitu pula, mahasiswa Korea atau China yang hendak ke jejaring sosial Cyworld atau Renren.

Keputusan itu diambil oleh Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN) yang bertugas untuk mengatur nama domain dan alamat Internet Protocol, saat melakukan pertemuan tahunan di Seoul.

Pasalnya, lebih dari 1,6 miliar orang yang menggunakan internet, ternyata tidak menggunakan huruf latin. "Ini adalah perubahan yang sangat penting untuk lebih dari setengah pengguna internet di seluruh dunia saat ini, dan akan meningkat lebih banyak lagi di masa yang akan datang," ujar Rod Beckstrom, President of ICANN, dikutip dari situs BBC.

Perubahan aturan ini disebut-sebut sebagai perubahan terbesar yang terjadi di dunia internet sejak kelahiran internet 40 tahun yang lalu. Melalui peraturan ini, ICANN menginginkan terciptanya kode alamat internet yang universal, yang bisa bekerja dengan berbagai bahasa, sehingga semua orang di berbagai belahan dunia bisa saling terhubung.

Rencana yang juga dikenal dengan nama Internationalised Domain Names (IDNs) memungkinkan perubahan Domain Name System agar mampu dikenali dan mentranslasikan karakter non-latin yang dimasukkan oleh pengguna.

Sebuah aplikasi teknis yang rumit yang sedang dikembangkan, akan diterima ICANN pada 16 November ini dan bisa mulai bekerja pada sekitar pertengahan tahun 2010.

Sebenarnya rencana ini sudah tercetus sejak rapat ICANN bulan Juni 2008 yang lalu. Namun serangkaian ujicoba terhadap sistem membutuhkan waktu sekitar 2 tahun. ICANN telah menyetujui beberapa alamat internet dalam bahasa China, Arab, maupun Rusia.

ICANN sendiri awalnya merupakan badan yang dibentuk oleh pemerintah Amerika Serikat (AS) pada 1998 untuk mengaawasi perkembangan internet. Namun, bulan lalu, pemerintah AS menyerahkan kontrolnya terhadap ICANN sehingga ICANN menjadi lembaga non-profit yang lebih independen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon komentar tidak mengandung hal-hal yang bertentangan dengan adat ketimuran..

Tulisan yang paling banyak dikunjungi